Rabu, 29 Maret 2017

Kisah Pemilik Warung Makan dan Seorang Bocah Sukses

Sore hari 25 tahun yang lalu, seorang bocah kecil mendatangi sebuh warung makan di pinggir jalan yang selalu ramai di datangi oleh orang orang sekitar. Setelah menunggu lama, setelah pelanggan semua keluar, barulah ia berani masuk ke dalam dan berkara : " Saya mau membeli sebungkus nasi putih saja, terima kasih!".

Suami istri pemilik warung makan itu melihat si bocah kecil itu sama sekali tidak memilih lauk, namun tanpa berkata apa-apa, dia membungkus nasi yang cukup banyak serta memberikannya kepada dia. Pada saat bocah itu membayar, ia berkata : "Apakah saya boleh menambah sedikit kuah saja dari lauk yang ada diatas nasi putih saya?" 

Pemilik warung terseyum ramah berkata "Boleh silahkan, tidak usah bayar nak!".
Setelah mendengar bahwa kuah lauk ternyata geratis, ia segera memesan semangkuk nasi puth lagi.
Pemilik warung itu berkata "Apakah semangkuk tidak cukup nak? Kalo begitu saya tambah lagi porsi nasi nya ya.."
Bocah tersebut berkata "Oh, engga kok bu ! Nasi yang di bungkus ini rencana akan saya buat bekel untuk di bawa ke sekolah besok pagi.".
Pemilik warung tersebut  berfikir bahwa bocah kecil tersebut pastilah berasal dari keluarga yang tidak mampu, serta hidup jauh dari keluarga untuk menuntut ilmu. Ia terlihat sangat bersemangat dan mandiri.

Pemilik warteg tersebut secara diam-diam menaruh 1 sendok besar lauk daging dan sebutir telur. Ia menutup semua lauk  itu dengan nasi agar sama sekali tidak terlihat. Istri pemilik warung makan itu tudak habis pikir mengapa lauk tersebut tidak di taruh di atas nasi, namun harus disembunyikan? 

Sang suami berbisik pada istri nya "Jika bocah itu tau kita menambahi lauk diatas nasi putih tersebut, maka bocah tersebut akan merasa kita sedang berbelas kasihan kepada dia. Dan secara tidak langsung mungkin saja kita menyakiti harga dirinya, dengan begitu dia bisa menjadi sungkan untuk datang lagi kemari." "jikalau dia nanti pergi ke warung nasi yang lain dan hanya makan nasi putih saja, darimana datang nya tenaga untuk belajar?"

Pada saat bocah kecil tersebut menerima sebungkus nasi yang cukup berat,  dia tampak berungkali melihat ke arah pasangan suami istri tersebut. Pemilik warung itu tersenyum lebar dan berkata: "Semangat ya, sampai jumpa besok !". Dia melambaikan tangan serta dengan jelas mengisyaratkan pada bocah tersebut untuk datang lagi besok hari. Mata bocah itu berkaca-kaca.

Sejak saat itu hampir tiap hari kecuali libur, dia selalu datang untuk membeli 2 bungkus nasi putih. Sebungkus nasi putih selalu di jadikan bekal keesokan hari nya. Pemilik warung tersebut dengan setia menyembunyikan lauk rahasia didalam nasi putih  yang dibelinya. Hinga kemudian bocah ini beranjak dewasa dan lulus dari universitas, selama 25 tahun pasangan ini pun tidak pernah melihat melihat bocah itu lagi.

Suaru hari pasangan suami istri itu sudah paruh baya ini menerima surat pemberitahuan dari PEMDA  untuk pembongkaran warung mereka, sebab mereka memang berjualan di tanah milik negara. Hal ini membawa kesedihan dari sang pemilik warung makan dan istrinya sebab delam usia sekian  dengan kehilangan sumber pemasukan, mereka jadi sangat khawatir akan masa depan, bgaimana menghadapi  keadaan ekonomi yang semakin sulit ?Mereka hanya bisa menagisi keadaan mereka setiap hari.

Namun suatu hari, tiba-tiba datang seseorang anak muda dengan berpakaian jas menghampiri warung mereka. Dia berkata: " Apa Kabar? Saya adalah wakil Direktur dari perusahaan XX, Direktur kami memberi perintah kepada saya  untuk meminta Anda mengelola kantin bawah gedung kantor kami, seluruh biaya peralatan dan bahan-bahan  yang diperlukan akan di tanggung oleh kantor  kami, Anda hanya mengarahkan team koki untuk memasak, kemudian keuntungan akan dibagi rata dengan perusahaan!" Suami istri itu dengan ragu-ragu bertanya : "Direktur perusahaan kalian itu siapa? Kenapa begitu baik sekali kepada kami?" Anak muda itu menjawab: "Kalian adalah penolong bagi Direktur perusahaan kami, Direktur perusahaan kami suka sekali makan lauk telur dan daging masakan kalian. Saya hanya mengetahui itu saja , untuk selabihnya kalian dapat menanyakannya langsung kepadanya!"
Ternyata Direktur tersebut adalah sang bocah cilik 25 tahun yang lalu, setiap hari datang hanya untuk membeli sebungkus nasi putih. Setelah lewat 25 tahun dia membuka usahanya dan berhasil mendrikan sebuah perusahaan. Sekarang dia membalas budi kepada pasangan suami istri ini !

Mari kita petik pelajaran dari kisah diatas,,,"Menolong dengan tulus bagi sesama yang membutuhkan  adalah hal uang Luar Biasa ! Bahkan kalau perlu jangan sampai orang yang kita tolong tahu bahwa kita menolong mereka,Tapi berharaplah balasan dari tuhan, Tuhan pasti akan membalas kebaikan yang pernah kita lakukan , Yakinlah!" mari kita berdoa agar kita bisa memberi secara ikhlas  seperti pemilik watung tersebut, dan kita mau membalas budi orang lain seperti yang dilakukan bocah kecil tersebut. Amiiiinnnnnnn!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar